Lengkapnya Fasilitas sebuah rumah sakit adalah cermin keseriusan sebuah rumah sakit  dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan sebuah keberhasilan sebuah rumah sakit akan dinilai dari seberapa besar masyarakat membutuhkan kehadirannya. Sebuah Rumah Sakit yang mengabaikah kebutuhan masyarakat ia tidak hanya akan dituding tidak peduli pada masyarakat tapi juga mengingkari hakikatnya sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat.

 

Rumah Sakit Semen Padang –atau Semen Padang Hospital- perlu memahami hal ini: ia mesti memperhatikan kebutuhan masyarakat –terutama masyarakat kecil.

 

Dalam kaitan dengan ini semua maka  kita sangat prihatin Rumah Sakit Semen Padang kini tak lagi melayani pasien BPJS untuk pengobatan penyakit atau kelainan  jantung mereka.

 

Media Indonesia Raya, media yang terbit di Padang, memberitakan Rumah Sakit Semen Padang tak lagi menerima atau melayani pasien BPJS untuk tindakan operasi penyakit jantung di rumah sakit tersebut. Akibat tidak adanya layanan ini, maka masyarakat Padang dan Sumatera Barat umumnya yang menderita kelainan  jantung tak bisa menggunakan keanggotanya sebagai peserta BPJS Kesehatan untuk mendapat pelayanan tindakan penyakit jantung mereka di rumah sakit tersebut.

 

Menurut Kementerian Kesehatan penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang terhitung paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia. Penanganan yang salah atau terlambat atas penyakit ini akan berakibat fatal. Banyak  penderita penyakit ini, terutama rakyat kecil yang memiliki akses kesehatan terbatas, tidak sadar bahwa dirinya sebenarnya memiliki kelainan jantung.

 

Penyakit jantung adalah “penyakit mahal.” Tindakan operasi memerlukan biaya cukup besar. Karena itu adanya BPJS Kesehatan sangat membantu masyarakat, rakyat kecil, untuk mengatasi penyakit ini. Rumah Sakit dan BPJS mendapat amanah negara  untuk memperhatikan rakyat kecil mendapatkan hak kesehatan mereka. Undang-Undang Kesehatan menekankan rakyat kecil harus mendapatkan prioritas pemenuhan hak kesehatan mereka. Dalam kaitan dengan ini semua maka  kita sangat prihatin Rumah Sakit Semen Padang kini tak lagi melayani pasien BPJS untuk pengobatan penyakit atau kelainan  jantung mereka.

 

Rumah Sakit Padang sebenarnya memiliki fasilitas pengobatan jantung –cath lab– cukup canggih. Rumah Sakit ini dulu pernah membuka layanan bagi pasien BPJS. Tapi belakangan, seperti diberitakan Media Indonesia Raya -edisi Juni dan Agustus 2022- Semen Padang Hospital oleh BPJS dinilai melakukan pelanggaran dalam  laporan keuangan dan merugikan BPJS. Akibatnya, BPJS menjatuhkan sanksi, menghentikan kerja sama dengan rumah sakit tersebut. Belakangan kerja sama ini dibuka kembali, tapi tidak untuk semua layanan kesehatan. Kerja sama dalam penggunaan  cath lab untuk pasien BPJS, misalnya, masih belum dilanjutkan hingga kini.

 

Ini yang kita sesalkan. Bisa tidaknya penggunaan fasilitas cath lab untuk pasien BPJS sebenarnya  bisa dikatakan tergantung pada niat Rumah Sakit Semen Padang sendiri. BPJS kita yakin tentu akan bersedia untuk bekerja sama dengan Rumah Sakit itu untuk mengobati para penderita kelainan jantung. Dengan jumlah pasien jantung yang cukup banyak di Sumatera Barat, jelas  fasilitas cath lab pada Rumah Sakit Semen Padang  ini sangat dibutuhkan.

 

Yayasan Semen Padang dan PT Semen Padang  mesti memperhatikan soal ini: meminta para direksi Semen Padang Hospital untuk membuka kembali pelayanan cath lab mereka untuk pasien BPJS seperti yang sebelumnya pernah dilakukan. Apa pun alasannya, adanya cath lab  pada rumah sakit itu akan mubazir jika tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk masyarakat Padang dan Sumatera Barat umumnya.

 

Sebagai rumah sakit yang lahir dengan visi suci: melayani masyarakat Sumatera Barat, Semen Padang Hospital mesti membuktikan dirinya memang dibutuhkan dan memiliki fasilitas kesehatan yang diperlukan oleh masyarakat Sumatera Barat. Adanya cath lab yang melayani pasien BPJS  -para masyarakat kecil –  itulah taruhannya. Tanpa itu, bisa disebut Rumah Sakit ini belum maksimal melayani masyarakat Padang atau Sumatera Barat.  (editorial fokuskesehatannews.com)