Makassar – TNI Angkatan Darat terus mengembangkan rumah sakit di seluruh Nusantara yang mereka miliki. Salah satu rumah sakit yang terus berkembang tersebut adalah RS Pelamonia yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 27, RS Pelamonia menjadi rumah sakit rujukan, khususnya anggota TNI AD dan keluarga mereka, yang berada di Sulawesi  dan Indonesia Bagian Timur khususnya.

Kepala RS Pelamonia, Makassar, Dokter Fenty Alvian Amu

Kepala RS Pelamonia, Makassar, Dokter Fenty Alvian Amu

Tapi tentu bukan berarti hanya keluarga tentara dan keluarga mereka yang bisa berobat di rumah sakit yang sudah berdiri sejak 1917 itu, masyarakat awam atau masyarakat umum pun, siapa pun dia, bisa berobat dan memeriksakan kesehatannya di sini. “Para peserta BPJS bisa berobat di rumah sakit Pelamonia,” kata Kepala Rumah Sakit Pelamonia, Kolonel Fenty Alvian Amu kepada wartawan Fokussehatnews, Selasa, 11 Juni 2024.  Fenty baru sekitar setahun dipercaya memegang rumag sakit tersebut. Alumnus Fakultas Kedokteran dari Universitas Indonesia kelahiran Gorontalo tersebut memiliki keahlian dalam mengobati paru-paru. Fenty Alvian memang dokter spesialis paru.

 

RS Pelamonia, Makassar

RS Pelamonia, Makassar

Visi rumah sakit ini adalah “menjadi rumah sakit utama TNI di masyarakat dengan manajemen SMART hospital di Wilayah Indonesia Timur pada tahun 2027.”  Misi rumah sakit: menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu; Peningkatan mutu SDM; Peningkatan kualitas; Menjadi RS Pendidikan, serta menjadi SMART hospital.

 

Fasilitas Rumah Sakit

RS Pelamonia memiliki fasilitas pengobatan yang terhitung komplet, yakni, antara lain:

  1. Medical check up
  2. Cath Lab
  3. Fasilitas hemodialisa
  4. Unit Rehab medik

 

Berkaitan dengan penyakit-penyakit berat alias  katastropik atau penyakit berkategori  berbiaya mahal, RS Pelamonia, sesuai visinya, menerima pasien BPJS. Peserta BPJS memang sangat terbantu dalam pengobatan penyakit katastropik.

 

Menurut Direktur Utama BPJS, Ali Ghufron Mukti, penyakit katastropik, seperti jantung, stroke, gagal ginjal, kanker, menempati penyakit yang menelan pembiyaan terbesar dana BPJS. Bagi kaum berada atau berpunya,  tentu tidak masalah untuk mengeluarkan uang untuk pengobatan jantung. Namun bagi warga miskin, misalnya, tanpa BPJS, tentu sulit bagi mereka untuk pengobatan jantung dengan memakai fasilitas alat medis canggih seperti cath lab. Dan di sinilah untungnya ada sistem BPJS. Siapa pun bisa segera berobat jantung sepanjang ia ikut sebagai peserta BPJS.

 

Dan di sinilah salah satu fasilitas RS Pelamonia yang bisa dimanfaatkan warga Sulawesi Selatan, adanya  cath lab bagi mereka yang memiliki masalah jantung. Dengan cath lab yang tersedia di rumah sakit ini, siapa pun warga Makassar atau Sulawesi Selatan dan sekitarnya, bisa berobat jika memiliki masalah jantung ke Rumah Sakit Pelamonia. [sabta]