Kemenkes RI-Kedutaan Inggris Gelar Workshop Pengembangan Keamanan Siber dan Perlindungan Data Pribadi Layanan Telemedicine di Indonesia
Jakarta - Kementerian Kesehatan RI bersama Pemerintah Inggris menggelar workshop pengembangan telemedicine di Indonesia secara daring,

Jakarta – Kementerian Kesehatan RI bersama Pemerintah Inggris menggelar workshop pengembangan telemedicine di Indonesia secara daring, Senin (18/1). Tujuan workshop untuk meningkatkan keamanan siber dan perlindungan data pribadi pengguna layanan telemedicine di Indonesia, mengambil pengalaman terbaik yang dilakukan Inggris.
Workshop dihadiri berbagai pemangku kepentingan, diantaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), rumah sakit vertikal Kemenkes, puskesmas dan klinik, organisasi profesi, seperti Asosiasi Telemedik Indonesia (ATENSI), Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Perhimpunan Dokter Puskesmas Indonesia (PDPKMI), serta kalangan akademisi dari beberapa universitas terkemuka.
Dalam workshop tersebut, Inggris memberikan pandangan mengenai konteks strategis dan pedoman kemanan siber dan data personal secara menyeluruh, serta bagaimana membangun kapasitas telemedicine untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Perwakilan Cyber Capacity Unit (CCU) Inggris, Robert Pritchard, memaparkan praktik terbaik Inggris dalam perlindungan data di sektor kesehatan dan dilanjutkan dengan diskusi terkait testing and exercising dan intelligence sharing.
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemenkes, Andreano Erwin, dalam pidato sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas dukungan berharga dari Pemerintah Inggris Raya atas kerja sama kesehatan bilateral antara Indonesia dan Inggris, khususnya dalam pengembangan kesehatan digital di masa pandemi ini.
”Sudah saatnya kita menjalin kerja sama yang erat dalam penguatan dan pengembangan Program Kesehatan Digital mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar yang terdiri dari ribuan pulau, serta pandemi COVID-19 seperti yang saat ini sedang kita hadapi guna meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini, Kementerian Kesehatan sedang mengembangkan telemedicine berbasis komunitas dengan mempertimbangkan pengalaman praktik di negara lain, terutama dari Inggris, khususnya untuk memperkuat keamanan siber dan perlindungan data kesehatan untuk layanan telemedicine di Indonesia,” kata Andreano.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, yang diwakili oleh Mrs Ginny Ferson, mengatakan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan aktivitas pelayanan kesehatan melalui dunia maya, baik di Indonesia, Inggris, serta banyak negara lainnya.
”Telemedicine adalah peluang besar untuk meningkatkan akses dan mengurangi biaya layanan kesehatan untuk semua kalangan. Secara global penggunaan telemedicine telah berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di Inggris dan di Indonesia. Kami sangat senang telah memiliki beberapa bentuk perjanjian dan proyek kerja sama yang sedang berjalan dengan Kementerian Kesehatan. Proyek yang didanai oleh Pemerintah Inggris melalui Digital Access Programme ini bermitra dengan Cyber Capacity Unit Inggris menjadi salah satu contoh dari pekerjaan penting yang dikerjakan di Indonesia dibawah MOU bidang Kesehatan kami,” ucap Ferson.
Pakar Keamanan dan Manajemen Risiko, CCU Inggris, Mr. Oliver Hoare, yang merupakan salah satu narasumber dalam workshop ini menekan pentingnya layanan telemedicine yang aman dan terpercaya bagi semua pengguna.
”CCU sangat senang dapat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam menyelenggarakan serangkaian workshop pertama melalui Program Akses Digital Inggris di Indonesia. Selama program ini, kami akan membahas berbagai topik tentang data dan keamanan dunia maya dari berbagi ancaman intelijen, hingga privasi warga negara dan pengujian serta latihan dunia maya,” ujar Hoare. []
NO COMMENTS