Tak ada kata lelah bagi Direktur Rumah Sakit Daerah Cibinong, dokter Wahyu Eko Widiharso memperjuangkan agar cath lab rumah sakitnya bisa menerima pasien penyakit jantung anggota BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Segala cara sudah ditempuh. Dari memenuhi semua persyaratan yang diminta BPJS wilayah Bogor, hingga mendatangi kantor BPJS Pusat di Jakarta. “Banyak masyarakat Bogor yang membutuhkan,” katanya kepada Fokussehatnews.
Cath Lab merupakan perangkat canggih untuk melakukan tindakan penderita kelainan jantung. Jumlah penderita penyakit jantung di Indonesia sendiri tergolong banyak, sekitar 2 juta lebih. Pola makan dan gaya hidup menjadi pemicu tingginya penderita penyakit ini. Padahal, biaya operasi jantung tidak murah. Tanpa BPJS maka hanya penderita jantung yang memiliki cukup dana yang bisa melakukan operasi jantung.Itulah sebabnya BPJS menjadi tumpuan masyarakat awam untuk melakukan operasi jantung. Dan di sini BPJS menjalin kerja sama dengan rumah sakit untuk pembiayaan operasi jantung .
Dokter Wahyu telah melakukan berbagai usaha agar rumah sakitnya bisa menerima pasien BPJS yang memerlukan tindakan cath lab.
Sebagai rumah sakit rujukan warga Kabupaten Bogor yang berpenduduk 6 juta jiwa, RSUD Cibinong jelas menjadi tumpuan masyarakat Bogor yang memerlukan tindakan untuk jantungnya. Dokter Wahyu juga memahami ini. Selama ini banyak pasien jantung yang mengira cath lab di rumah sakit daerah itu menerima pasien BPJS. “Inilah yang menjadi kewajiban saya berusaha agar BPJS bisa membantu kami agar cath lab RS Cibinong bisa menerima pasien BPJS,” ujar Wahyu, dokter yang dikenal dekat dengan karyawan dan masyarakat itu. Selama ini karena tak menerima pasien BPJS, maka pasien jantung anggota BPJS akhirnya pergi ke RSUD Kota Bogor. Di RS ini pasien BPJS bisa melakukan operasi dengan cath lab.
Kabupaten Bogor memiliki dua rumah sakit daerah. Selain Cibinong, yang lain adalah RSUD Ciawi. Tapi jaraknya jauh, sekitar 25-an kilometer. Memang ada rumah sakit swasta, Sentra Medika Cibinong yang menerima pasien BPJS untuk tindakan cath lab, tapi mestinya sebagai rumah sakit daerah yang menjadi rujukan, fasilitas cath lab untuk pasien BPJS. Ini pula yang diharapkan Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin. Ade mengharap RS Cibinong segera bisa menerima pasien BPJS yang memerlukan operasi jantung dengan sarana cath lab.
Dokter Wahyu telah melakukan berbagai usaha agar rumah sakitnya bisa menerima pasien BPJS yang memerlukan tindakan cath lab. Ia telah menyediakan ruang khusus yang diminta BPJS Daerah Bogor. Surat-surat resmi yang disyarakatkan BPJS, dari Dinas Kesehatan hingga Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) sudah ada. Dokter spesialis bedah jantung dan tenaga radiologi sudah ada. “Semuanya lengkap, jadi apa lagi yang kurang,” katanya bertanya.
Saat wartawan ini mendatangi RS Cibinong, ruang cath lab di rumah sakit itu tampak jembar dan bersih. RS Cibinong memang merupakan salah satu rumah sakit yang tumbuh pesat. Pasiennya tidak hanya dari kabupaten Bogor, juga dari Depok.
Cath Lab di RS Cibinong sendiri sudah sejak tiga tahun tersedia. Selama ini akhirnya lebih banyak digunakan oleh pasien non-BPJS. Dan selama tiga tahun itulah dokter Wahyu tak henti-hentinya ke sana – ke mari memperjuangkan agar cath lab-nya bisa bekerja sama dengan BPJS. Ia, misalnya, mengaku sudah bertemu dengan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti, meminta BPJS bisa segera bekerja sama dengan rumahsakitnya untuk pelayanan pasien BPJS yang memerlukan tindakan jantung dengan menggunakan cath lab. “Mudah-mudahan segera terpenuhi,” ujarnya.
Menjadi direktur utama BPJS sejak, Februari 2021, Ali Ghufron dikenal sebagai sosok visioner dalam bidang kesehatan yang sangat memperhatikan hak-hak masyarakat kecil dalam bidang kesehatan. Dan mudah-mudahan harapan dokter Wahyu ini segera diwujudkan oleh direktur utama BPJS tersebut yang di kantornya selalu berusaha menyempatkan diri salat berjamaah bersama karyawannya itu. []